Metode Penelitian

Dalam menulis karya ilmiah seorang akademisi haruslah berpanduan pada metode penelitian, baik penelitian kualitatif atupun kuantitatif.

Sekalipun kedua metode tersebut sama-sama pentingnya dalam proses penelitian, namun keduanya tidak dapat dipakai bersamaan. Karena kedua metode tersebut memiliki paradigma yang sama sekali berbeda.

Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif bersifat mutually exclusive, sehingga dalam penelitian hanya dapat memilih satu metode saja.

Berikut adalah penjelasan masing-masing pengertian hingga contoh sistematika penulisan metode penelitian.

1. Metode Penelitian

pengertian metode penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan bentuk cara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan sesuai yang di inginkan oleh sang peneliti.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa kata kunci dalam penelitian yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: Cara ilmiah, data yang diperoleh, tujuan, dan kegunaan.

Cara ilmiah berarti metode penelitian yang kegiatan ilmiahnya harus berdasarkan pada beberapa faktor dan ciri-ciri keilmuan, diantaranya adalah: Rasional, empiris, dan sistematis.

  1. Rasional, artinya disini adalah kegiatan penelitian dapat dilakukan dengan cara yang rasional atau masuk akal, hal ini bertujuan agar penelitian tersebut dapat dijangkau oleh nalar manusia pada umumnya.
  2. Empiris, artinya adalah langkah yang dilakukan selama proses penelitian bisa diamati dan dirasakan oleh panca indra manusia, sehingga orang lain dapat mengetahui serta mengamati lebih dalam lagi mengenai cara-cara yang digunakan oleh peneliti.
  3. Sistematis, artinya adalah proses yang dilakukan selama penelitian menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan panduan pedoman penelitian.

Setiap penelitian memiliki tujuan serta kegunaan tertentu. Secara garis besar tujuan penelitian ada 3 macam, diantaranya adalah penemuan, pembuktian, dan pengembangan.

  1. Penemuan, artinya adalah data-data yang diperoleh dari penelitian tersebut merupakan data yang baru ditemukan serta belum pernah ada yang meneliti sebelumnya.
  2. Pembuktian, artinya data yang di peroleh ditujukan untuk menghilangkan keraguan terhadap informasi yang telah beredar.
  3. Pengembangan, artinya memperdalam penelitian atau penemuan yang sebelumnya sudah pernah ditemukan oleh peneliti.

1.1. Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli

Menurut Borg and Gall (1989) Terdapat banyak hal yang dapat digunakan dalam mengetahui jenis penelitian, apakah penelitian itu termasuk golongan kualitatif atau kuantitatif.

Jika metode kuantitatif banyak yang menyebutnya sebuah metode tradisional, hal ini dikarenakan metode tersebut sudah sangat lama digunakan.

Sebaliknya, metode penelitian kualitatif merupakan metode yang masih dianggap baru, karena metode penelitian ini baru pertama kali digunakan sejak tahun 1985.

Kemudian, di dalam metode penelitian kuantitatif pendekatannya lebih mengarah kepada filsafat positivistik, sedangkan metode penelitian kualititatif model pendekatan penelitiannya lebih mengarah kepada filsafat post-positivistik.

Metode kuantitatif disebut model penelitian yang ilmiah, karena dalam penelitian tersebut menggunakan langkah yang sangat ketat dan teliti. Selain itu, ketika proses penelitian sang peneliti menjaga jarak dengan objek yang ditelitinya.

Sedangkan metode kualitatif adalah metode artistik, karena metodenya mengedepankan nilai seni dan tidak menggunakan langkah yang ketat.

Menurut Sharan B. and Mirriam (2007) dalam buku Qualitative Research; A Guide to Design and Implementation, memberikan penjelasan bahwasanya: “Seluruh tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mencapai sebuah pemahaman yang mendalam serta bagaimana orang-orang dapat merasakan proses di dalam kehidupannya, memberikan makna, dan juga menguraikan bagaimana orang menginterpretasikan seluruh pengalamannya.”

2. Jenis Metode Penelitian Menurut Data dan Analisisnya

Jenis-jenis metode penelitian dapat diklarifikasikan berdasarkan beberapa aspek, diantaranya meliputi tujuan dan tingkat kealamiahan obyek yang diteliti.

Namun, jika mengacu pada tujaunnya, metode penelitiannya, maka dapat diklarifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research), dan juga penelitian pengembangan (research and development).

Jika ditarik lebih jauh lagi, yakni dilihat dari data yang diperoleh dan juga cara menganalisisnya, maka metode penelitian dibagi menjadi dua, yakni penelitian kualitatif dan penelitain kuantitatif.

Adapun penjabaran lebih mendalam diantara keduanya akan kita paparkan pada ulasan dibawah ini.

2.1. Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif sifatnya masih remang-remang, belum jelas, sangat kompleks dan dinamis (bisa berubah-ubah). Dalam penelitian kualitatif, terdapat tiga kemungkinan yang terjadi dalam sebuah proses penelitian.

Kemungkinan pertama adalah masalah yang dibawa peneliti tetap, sehingga mulai awal hingga akhir penelitian, judul yang diajukan tidak berubah sama sekali.

Kemungkinan kedua, permasalahan yang dibawa oleh peneliti berkembang ditengah jalan, yang membuat peneliti harus memperdalam penelitiannya, sehingga judul dalam penelitian pun harus disempurnakan kembali.

Kemungkinan ketiga, masalah yang dibawa peneliti ketika terjun di lapangan berubah total, sehingga peneliti juga harus merubah total judul penelitian.

Setelah mengetahui masalah yang diteliti, selanjutnya adalah mencari fokus penelitian. Fokus penelitian disini, dianggap sangat penting karena masalah yang diteliti sangatlah kompleks.

Oleh sebab itu, dalam proses penelitian harus ada batasannya, atau yang biasa di sebut dengan istilah fokus penelitian.

Setelah mendapatkan masalah dan fokus penelitiannya, selanjutnya adalah menentukan judul penelitian.

Judul penelitian kualitatif tidak harus benar-benar menggambarkan kondisi riil permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Namun lebih mengarah kepada pengungkapan fenomena situasi sosial yang akan diteliti.

Setelah kesemuanya selesai, baru kemudian peneliti mengkaji teori penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif teori yang digunakan harus jelas, sebab penelitian ini akan sangat mengandalkan peran kajian teori untuk mencari jawaban masalah yang akan diteliti.

2.2. Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. Sebab masalah tersebut terlebih dahulu diidentifikasi dan juga dibatasi, untuk kemudian masalah tersebut ditentukan rumusan masalahnya. Selanjutnya, Rumusan masalah disajikan dalam kalimat pertanyaan.

Hingga kemudian, dengan rumusan masalah tersebut peneliti dapat mencari beberapa teori untuk menjawab rumusan masalah tersebut.

Jawaban yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dinamakan hipotesis, istilah lain hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Kemudian, hipotesis tersebut dibuktikan kebenarannya secara empiris atau nyata. Untuk itu, peneliti melakukan pengumpulan data terhadap populasi yang sudah ditentukan oleh peneliti untuk di teliti. Agar kemudian dapat memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data.

Peneliti dapat menggunakan tehnik sampling atau mengambil sampel kepada populasi yang akan di telitinya. Meneliti merupakan sebuah kegiatan mencari data dengan sangat teliti dan akurat.

Untuk itu peneliti dalam melakukan penelitian haruslah mengunakan instrumen penelitian.

Namun, dalam proses penelitian pada kegiatan sosial, seringkali instrumen yang akan digunakan oleh peneliti belum ada. Sehingga, mau tidak mau peneliti harus membuat instrumen sendiri.

Selanjutnya, Agar instrumen dapat dipercaya, maka peneliti harus menguji validitasnya dan juga redibilitasnya.

Setelah instrumen sudah teruji validitas dan redibilitasnya, maka sudah dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian diteliti. Instrumen untuk mengumpulkan data bisa berupa test atau bisa nontest.

Untuk instrumen yang menggunakan nontest pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, pedoman observasi, dan wawancara.

Langkah selanjutnya adalah seluruh data yang terkumpul kemudian dianalisis. Analisis tersebut diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertera pada rumusan masalah dan hipotesis penelitian.

Sedangkan cara untuk menganalisis data penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik.

3. Manfaat Metode Penelitian

Mengenai manfaat metode penelitian sebenarnya sangat banyak, salah satunya yang pastinya sudah di ketahui banyak orang adalah akan mempermudah seseorang terutama kalangan akademisi dalam proses mengerjakan karya ilmiah, mulai dari skripsi, thesis, hingga disesrtasi.

Selain itu, metode penelitian akan membuat kita lebih berpengetahuan, karena kita sudah sering menganalisis suatu permasalahan dengan mengumpulkan data-data kemudian dianalisis menggunakan teori terlebih dahulu. Sehingga, kita terbiasa menyampaikan semua gagasan berdasarkan fakta yang sebelumnya sudah dianalisis saat penelitian.

Setelah itu, kita akan biasa memberikan saran, ide, dan gagasan terhadap suatu permasalahan, yang sebelumnya sudah di riset berdasarkan data dan teori yang berkembang.

Maka sudah jelas bahwa metode penelitian dapat melatih kita untuk bertanggung jawab terhadap segala sesuatu.

4. Contoh Metode Penelitian

contoh metode penelitian

Contoh ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara jelas tentang sistematika penulisan karya tulis ilmiah, baik itu penilitian kualitatif atau kuantitatif.

Berikut ini, penulis akan memberikan contoh sistematika penulisan atau penyajian dalam metodologi penelitian, mulai halaman depan hingga akhir.

4.1. Contoh Penelitian Kualitatif

Sistematika penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal.

Sebab, sistematika penulisannya bisa bersifat formal, informal, ataupun gabungan diantara keduanya.

Sistematika laporan hasil penelitian yang ditulis formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukan aspek-aspek yang dianggap penting yang dipaparkan berdasarkan contoh dari data lapangan.

Sedangkan laporan yang sistematikanya informal, maka sistematika penulisannya seperti paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan sebuah kesimpulan.

Dibawah ini adalah contoh sistematika penulisan hasil penelitian kualitatif pada sebuah skripsi, yang terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

#BAGIAN AWAL

  • Judul peneliatian (sampul)
  • Persetujuan pembimbing
  • Pengesahan
  • Motto
  • Persembahan (jika ada)
  • Kata pengantar
  • Abstrak
  • Daftar isi
  • Daftar tabel (jika ada)
  • Dafatar gambar (jika ada)

#BAGIAN INTI

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar belakang masalah
  2. Fokus penelitian
  3. Tujuan penelitian
  4. Manfaat penelitian
  5. Definisi istilah
  6. Sistematika pembahasan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

  1. Penelitian terdahulu
  2. Kajian teori

BAB III METODE PENELITIAN

  1. Pendekatan dan jenis penelitian
  2. Lokasi penelitian
  3. Subyek penelitian
  4. Teknik pengumpulan data
  5. Analisis data
  6. Keabsahan data
  7. Tahap-tahap penelitian

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

  1. Gambaran obyek penelitian
  2. Penyajian data dan analisis
  3. Pembahasan temuan

BAB V PENUTUP atau KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Kesimpulan
  2. Saran-saran

#BAGIAN AKHIR

  1. Daftar pustaka
  2. Pernyataan keaslian tulisan
  3. Lampiran-lampiran yang berisi:
  • Matrik penelitian
  • Formulir pengumpulan data (checklist, observasi, rekaman interview, dan lain-lain)
  • Foto
  •  Gambar/denah
  • Surat keterangan (izin penelitian dan lain-lain)
  • Biodata penulis

4.2. Contoh Penelitian Kuantitatif

Sistematika penulisan laporan penelitian kuantitatif cenderung baku, dan juga mengikuti pedoman dari perguruan tinggi atau institusi terkait. Dan dalam penelitian kuantitatif ketika disajikan dalam skripsi, tesis atau disertasi terbagi dalam tiga bagian utama, diantaranya adalah bagian awal, bagian inti, dan juga bagian akhir.

#BAGIAN AWAL

  • Judul peneliatian (sampul)
  • Persetujuan pembimbing
  • Pengesahan
  • Motto
  • Persembahan (jika ada)
  • Kata pengantar
  • Abstrak
  • Daftar isi
  • Daftar tabel (jika ada)
  • Dafatar gambar (jika ada)

#BAGIAN INTI

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar belakang masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan penelitian
  4. Manfaat penelitian
  5. Ruang lingkup penelitian
  6. Variabel penelitian
  7. Indikator variabel
  8. Definisi operasional
  9. Asumsi penelitian (jika ada)
  10. Hipotesis
  11. Metode penelitian
  12. Pendekatan dan jenis penelitian
  13. Populasi dan sampel
  14. Teknik dan instrumen pengumpulan data
  15. Analisis data
  16. Sistematika pembahasan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

  1. Penelitian terdahulu
  2. Kajian teori

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

  1. Gambaran obyek penelitian
  2. Penyajian data
  3. Analisis dan pengujian hipotesis
  4. Pembahasan

BAB IV PENUTUP atau KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Kesimpulan
  2. Saran-saran

#BAGIAN AKHIR

  1. Daftar pustaka
  2. Pernyataan keaslian tulisan
  3. Lampiran-lampiran yang berisi:
  • Matrik penelitian
  • Formulir pengumpulan data (checklist, observasi, rekaman interview, dan lain-lain)
  • Foto
  • Gambar/denah
  • Surat keterangan (izin penelitian dan lain-lain)
  • Biodata penulis

Sumber:
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Artikel Lainnya:

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Teks Eksposisi: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Ciri-ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya

1 thought on “Metode Penelitian”

  1. Pada penelitian kuantitatif pasti butuh kuesioner/angket, di jaman sekarang akan lebih mudah jika membuat kuesioner online untuk penelitian.

    Reply

Leave a Comment

Prove your humanity: 7   +   4   =