Mungkin bagi sebagian orang, ungkapan Bioteknologi bukanlah aspek yang asing untuk didengar. Namun bagi yang belum tahu, tentu harus paham terlebih dahulu mengenai segala seluk-beluknya. Lalu, apa yang dimaksud dengan Bioteknologi secara definisi?
Jika masih belum tahu dan menanyakan pertanyaan tersebut, maka jawabannya akan dibahas serta diuraikan pada struktur artikel ini. Akan dijelaskan mengenai apa definisinya, golongan, dan juga ciri-cirinya. Untuk mengetahuinya lebih dalam, simak rincian berikut ini:
Pengertian Bioteknologi
Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
Jawaban dari pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan Bioteknologi akan dijabarkan di bagian ini. Jadi jika diuraikan berdasarkan bahasanya, akan terdiri dari dua aspek yaitu “bio” dan “teknologi”. Bio sendiri artinya makhluk hidup, sedangkan teknologi berarti cara untuk melakukan produksi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa Bioteknologi adalah ilmu yang memadukan pengetahuan alam beserta dengan ilmu rekayasa untuk memproduksi sesuatu yang berguna untuk makhluk hidup itu sendiri. Tentunya, hal ini akan dibantu dengan berbagai sistem terdepan.
Untuk menciptakan Bioteknologi yang tepat, maka harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip yang ada. Empat prinsip tersebut adalah memakai metode tertentu, pemanfaatan agen biologi, menghasilkan produk turunan, serta memakai banyak ilmu.
Namun, tentunya tidak semua ilmu bisa terkait dengan yang namanya Bioteknologi ini. Ada beberapa ilmu pendukung yang paling sering difungsikan. Misalnya biokimia, mikrobiologi, biologi sel, genetika, enzimologi, dan teknik kimia.
Pada penerapannya, Bioteknologi ini bisa memberikan banyak dalam positif. Hal ini tentu harus diketahui, agar setiap pihak bisa mengerti arti penting dari Bioteknologi. Berikut beberapa manfaat yang bisa dipahami dan ditelaah:
- Penemuan produk untuk pengobatan lebih mudah dan harganya lebih murah.
- Aplikasi rekayasa genetika terus berkembang dengan adanya persaingan untuk terus maju di bidang industri.
- Berbagai penyakit akan mudah ditemukan solusinya.
- Ditemukan berbagai tumbuhan yang tahan akan hama. Jadi, pemanfaatan pestisida yang berbahaya akan berkurang.
- Adanya pemanfaatan mikroorganisme untuk memurnikan limbah industri serta bahan tambang.
Semua manfaat di atas sudah mulai berkembang hingga saat ini. Jadi tidak heran, jika virus-virus sudah mulai ditemukan obatnya dengan lebih mudah. Hal ini, tentunya akan berkaitan dengan kehidupan semua makhluk hidup ke depan.
Golongan Bioteknologi
Pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan Bioteknologi sudah terjawab dengan penjelasan di atas. Sedangkan untuk bahasan ini, akan berisi tentang golongan Bioteknologi. Jadi, Bioteknologi dibagi menjadi dua golongan berbeda.
Bagi yang sedang mendalami ilmu Bioteknologi, tentu pembagian golongan ini termasuk informasi mendasar yang harus ditelaah dengan baik. Penasaran dengan segala penjelasannya? Pahami dan dalami detail informasi yang ada di susunan berikut ini:
1. Bioteknologi Konvensional
Untuk golongan yang pertama, ada yang namanya Bioteknologi konvensional. Sesuai dengan struktur namanya, Bioteknologi yang satu ini masih memakai unsur-unsur yang terkait dengan proses tradisional atau yang berjalan secara turun-temurun.
Jadi prinsip-prinsip ilmiah belum menjadi dasar utama dalam proses pemanfaatannya. Prosesnya sendiri akan jauh lebih sederhana dan tidak terlalu rumit. Hal ini, menyebabkan belum ada dorongan masif dalam aspek produksi yang akhirnya belum bisa dijalankan secara massal.
Golongan Bioteknologi konvensional ini memiliki beberapa ciri khusus yang membuatnya berbeda dengan golongan Bioteknologi lain. Setidaknya ada tiga ciri utama yang menjadi landasan penting. Berikut rincian ciri-ciri tersebut:
- Hasil produksinya sering dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.
- Tidak bisa diproduksi dalam skala besar atau massal dan hanya dalam lingkup yang kecil.
- Teknik yang dipakai memanfaatkan sistem fermentasi dengan bantuan mikroorganisme.
Sesuai dengan ciri-ciri yang sudah dijabarkan, maka akan mudah diketahui apa contoh Bioteknologi konvensional yang paling dekat. Contohnya seperti proses pembuatan tempe yang memakai proses fermentasi yang mengandalkan kedelai dan juga ragi.
2. Bioteknologi Modern
Kemudian untuk golongan kedua ada yang namanya Bioteknologi Modern. Untuk golongan yang satu ini, tentu tujuannya adalah memproduksi produk dengan cepat dan efisien dan dalam skala yang jauh lebih besar. Jadi produksi massal adalah tujuan utamanya.
Bukan lagi mengandalkan mikroorganisme, prosesnya juga memanfaatkan bagian-bagian tubuh dari tumbuhan, mikroorganisme, dan juga hewan. Selain itu, peralatan canggih juga sudah dijadikan tumpuan utama dalam menjalankan proses yang dibutuhkan.
Contoh yang bisa ditemukan untuk golongan ini adalah proses Sinar X, bank sperma, inseminasi buatan, atau sistem lain yang canggih. Tentu penggolongan ini juga dilandasi dengan beberapa ciri khusus. Berikut beberapa cirinya:
- Dilakukan berdasarkan penelitian dan kajian yang mendalam.
- Proses yang berjalan memakai prinsip ilmiah.
- Hasil produksinya bisa dilakukan secara massal.
- Biasanya diperlukan untuk kebutuhan industri.
- Memakai sistem rekayasa fermentasi, pengetahuan biomolekuler, dan biokimia.
- Memakai berbagai teknik ilmu pengetahuan.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Bioteknologi. Jadi jika masih ada yang mengutarakan susunan pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan Bioteknologi, maka jawabannya sudah sesuai dengan penjelasan di atas. Untuk itu, jangan sepelekan satu pembahasan pun untuk ditelaah.