Pengertian dan Contoh Iringan Dalam Tari

Hampir setiap tempat, tentu mempunyai tarian yang mencerminkan budaya dari daerah tersebut. Dalam setiap pertunjukan, biasanya diiringi dengan musik maupun gerakan yang membuat tarian lebih menarik dan hidup. Oleh karena itulah sering muncul pertanyaan, sebutkan contoh iringan dalam tarian tersebut.

Tari merupakan seni yang berbentuk pertunjukan dan terdiri dari berbagai gerakan yang dipilih secara sengaja. Setiap gerakan tersebut tentu memiliki nilai estetis dan simbolis. Penampil dan pengamat budaya tertentu juga mengakui hal tersebut sebagai tarian.

Pengertian Iringan Tari

Sebelum menjawab pertanyaan mengenai sebutkan contoh iringan dalam tarian, maka perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Iringan tari adalah sebuah karya musik yang berfungsi dan berperan penting pada pertunjukan tari itu sendiri.

Berbagai fungsi tersebut seperti mendukung situasi pementasan hingga memberikan stimulus terhadap konsep tarian tersebut. Dengan demikian akan membuat pertunjukan terlihat semakin hidup, dan tentu saja menarik karena didukung dengan iringan tersebut. 

Seperti diketahui bahwa iringan ini merupakan elemen pendukung cukup penting pada pementasan. Pada umumnya, elemen yang populer digunakan adalah musik. Dengan musik akan membuat tarian terlihat lebih selaras dan memberikan nilai estetik yang tinggi. 

Tidak hanya itu, namun iringan pada sebuah tarian juga berfungsi sebagai penguat pada gerakan tari. Selain itu juga berfungsi untuK mendukung gerakan penari tersebut. Iringan juga berguna untuk mengendalikan gerak penari serta memberikan tanda terhadap perubahan gerakan pada tarian tersebut. 

Sebutkan Contoh Iringan Dalam Tarian?

Seperti diketahui bahwa iringan pada sebuah tarian dibagi menjadi 2 jenis di mana setiap jenisnya memiliki karakteristiknya sendiri. Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini. 

1. Internal (Iringan Dari Dalam)

Ini adalah jenis iringan yang berasal dari penari itu sendiri. Bisa juga berasal dari properti atau peralatan yang ada pada pertunjukan. Jika diminta untuk sebutkan contoh iringan dalam tarian pada jenis internal ialah tepuk tangan, hentakan kaki, tepuk dada, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, beragam tari tradisional banyak yang mengaplikasikan iringan internal ini. Beberapa diantaranya ialah: 

  • Tari Saman: biasanya diiringi dengan tepuk tangan dari penari dan nyanyian syair. Terdapat 5 jenis nyanyian yaitu regum, dering, redet, syek, dan saur.
  • Tari Indang: iringan yang biasa digunakan yaitu tepukan penari ke badan maupun lantai. Selain gerak tubuh juga diiringi dengan alat musik misalnya perkusi hingga tamborin.
  • Kecak: tari ini memanfaatkan berbagai iringan pada pementasannya. Namun iringan utamanya bersumber dari suara setiap penari secara serempak yang menyerukan “Cak cak ke cak cak ke”. Selain itu, juga diiringi dengan instrumen seperti kerincingan dan gamelan.
  • Tifa: tari ini diiringi oleh ketukan yang dihasilkan alat musik tifa. Ciri khasnya yaitu gerak kaki yang ritmis dan selaras dengan ketukan instrumen tersebut.
  • Seudati: memanfaatkan iringan dari suara penyanyi atau penyair. Selain itu juga menggunakan iringan tepuk tangan ke pinggul dan dada hingga petikan jari para penari.

2. Eksternal (Iringan Yang Bersumber Dari Luar)

Dari namanya, jenis ini merupakan iringan yang bersumber dari luar atau bukan dari penari. Namun biasanya dalam bentuk bunyi-bunyian yang berasal dari alat musik tertentu. Untuk menjawab pertanyaan sebutkan contoh iringan dalam tarian maka jawabannya adalah alat musik itu sendiri.

Perlu diketahui juga bahwa pada tarian tradisional, musik iringan terbagi menjadi 2 nada. Keduanya memiliki karakteristik serta perbedaan yang cukup signifikan. Berikut penjelasan lengkapnya.

  • Diatonis. musik ini tersusun oleh 7 nada. Masing-masing memiliki 2 jarak pada setiap nadanya. Contoh instrumen yang termasuk nada musik ini yaitu sasando hingga tanjidor.
  • Pentatonis. sedangkan jenis musik ini tersusun oleh 5 nada. Setiap nada memiliki jarak tertentu. Beberapa contoh instrumen iringan tari dengan jenis musik ini adalah gondang hingga gambang.

Sebenarnya terdapat beragam tarian tradisional yang memanfaatkan iringan ini pada pementasannya. Beberapa contoh tarian tersebut yaitu diantaranya: 

  • Tari Jaipong. alat musik yang digunakan biasanya mulai dari gong hingga krecek. 
  • Tari Gandrung. Untuk tari ini diiringi dengan instrumen seperti kempul hingga gong. Selain dengan instrumen, tari ini juga diiringi dengan Panjak. Yaitu seseorang yang memberikan semangat dengan sorakan dan kata-kata kocak.
  • Beskalan. dahulu diiringi dengan instrumen sederhana seperti kendang, jidor, dan lainnya. Namun kini diiringi oleh musik gamelan jawa dan kini menjadi ciri khasnya.
  • Ro’om. didominasi oleh iringan dari perkusi. Contohnya seperti musik dug-dug maupun kenong telok. Instrumen kenong telok sendiri sering digunakan sebagai iringan pada karapan sapi.

Itulah ulasan mengenai iringan tari secara lengkap. Karena diminta untuk sebutkan contoh iringan dalam tarian, maka beberapa tarian di atas merupakan beberapa contohnya. Keberadaan iringan tari baik internal atau eksternal sangat berguna bagi penari dan kesuksesan dari pertunjukan itu sendiri.

Leave a Comment