BCD (Binary Code Decimal)

Untuk perakitan piranti elektronik, terdapat komponen BCD yang dikenal selaku Binary Code Decimal. BCD adalah pengkodingan cacah desimal, jadi cacah binary per kredit dari cacah desimal nanti di transfigurasi kan jadi kategori angka biner. 

Setiap kategori tergolong atas 4 atau 8 bit yang akan disimpan pada 1 byte skema piranti elektronik. Oleh sebab itu, pada progres pengonversiannya cacah desimal nanti dipisah kredit per kredit, selanjutnya ditransfigurasikan ke cacah binary. 

Untuk pengonversian ini BCD butuh ruang simpan yang besar sebab tiap kredit desimal jadi 1 byte diner. Progres konversian ini jadi unggulan BCD karena tiap cacah decimal dapat dikonversi rupa 4-bit dalam PLC.

Hingga sebabkan BCD memakai teknik natural BCD atau disebut selaku ‘8421’ encoding yang tergolong rupa pencodingan mudah, gampang dan jelas. Teknik NBCD banyak diterapkan dan diaplikasikan, adapun pengaplikasiannya ialah semacam berikut ini:

1.  Rakitan Elektrik

Ibarat yang telah diketahui ada dua tipe rakitan elektronik, analog serta digital. Dalam hal ini, BCD bisa dipakai untuk keperluan rakitan digital. Mulanya memakai nalar dasar pada rupa ikon-ikon binary dalam progres kinerjanya.

Rakitan elektronik yang memakai BCD disebut juga rangkaian terintegrasi IC 74LS90 yang mulanya ialah pembagi dekade MOD-10 serta memanifestasikan ikon besutan BCD. IC 74LS90 tergolong atas 4 flip-flop yang terkait secara internal.

2.  Situasi High and Low

Dalam rakitan digital hanya dikenal situasi High (1) dan Low (0). Voltase yang lebih tinggi akan disimbolkan selaku situasi High. Sementara yang lebih rendah akan diartikan selaku situasi Low dalam perakitan piranti skema elektrik yang gunakan ikon biner dalam pengerjaannya.

Ikon biner termasuk dalam BCD bisa dipakai untuk menyimbolkan situasi High dan Low di suatu skema digital. Elektronik digital telah mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada dunia industri, termasuk dalam industri elektronik ataupun industri-industri bidang lain.

3.  Numeric Alfa Flaunt, 7 Sesi dan RTC

Pemakaian serta penerapan ikon BCD adalah dipakai dan diaplikasikan flaunt berbasis digital, semacam numeric alfa flaunt, 7 sesi dan RTC. Orang mampu melihat cacah atau huruf di dalam flaunt digital dan terbagi jadi sejumlah part bercahaya bergiliran.

Di tiap part piranti ada LED yang diimplementasikan beralaskan logis dari angka biner. BCD dapat dipakai untuk perakitan skema piranti dalam numeric alfa flaunt, 7 sesi dan RTC. RTC disebut Real Time Clock sering dikenal selaku jam digital di Indonesia.

4.  Timer serta Counter

Di skema kontrol perakitan elektronik semacam Siemens S7 memakai BCD untuk pewaktu dan penghitung di skema data. Hal ini dikarenakan struktur data yang mengacu di dalam cara kerja yang serupa dengan flaunt 7 sesi. Suatu karakter khas dari BCD.

Dalam perakitan pewaktu serta penghitung pasti gunakan skema BCD. Pemakaian BCD diterapkan di berbagai skema digital semacam pewaktu dan penghitung sehingga dirakit pada alat skema berbasis elektronik serta digital. Inilah ciri khas dari pemakaian BCD pada sistem digital timer serta counter.

5.  Komputer BCD

Suatu korporasi perlengkapan deretan DEC VAX-11 tergolong arahan yang bisa mengerjakan aritmatika langsung dan statistik dibungkus BCD. Skema piranti komputer mengkonversi cacah biner antara statistik BCD dengan cacah lain dan disimbolkan dengan cacah bulat.

Rupa BCD dibungkus dalam DEC VAX-11 merupakan setara via IBM skema / 360 dan IBM lalu processor selaras. DEC MicroVAX dan selanjutnya VAX rekayasa digunakan kecakapan berasal mula CPU namun tetap ikon kompatibilitas di dalam mesin.

6.  Prosesor IBM

Via dipromosikannya skema / 360, IBM perluas 6-bit BCD alfamerics jadi 8-bit EBCDIC mengizinkan pertambahan ciri. Suatu plastis jenjang dibungkus BCD sistem angka macam statistik, mewujudkan arahan instrumen yang lakukan sistem hitung.

Sekarang ini, statistik BCD tengah tinggi dipakai untuk processor IBM serta data bank, semacam IBM DB2, supercomputer serta power 6. Pada pabrikasi ini, BCD digolongkan di EBCDIC, ASCII, BCD packed, BCD encoding serta disave pada BCD 4-bit di tiap byte-nya.

7.  Pencacah Counter BCD 74LS90

Pengaplikasian skema BCD adalah diterapkan dan dipakai di pencacah counter BCD 74LS90 dan driver wujud 7 sesi 74LS47. Untuk hitung cacah di atas 10, mewujudkan pembagi dan wujud base-sepuluh digit 2 pada piranti skema elektronik.

Perlu untuk membaurkan dua pembagi oleh 10 part yang terpecah. Pencacah counter BCD 74LS90 atau disebut counter BCD 2 nilai yang dihitung dalam cacah desimal mulai dari 00 sampai 99 lalu diatur ulang jadi 00.

8.  Resistor LED BCD

Penerapan skema BCD selanjutnya dipakai dan dimanfaatkan untuk resistor LED BCD yang dipakai di penyekat sirkulasi seri tunggal. Kuantitas binar LED bermacam-macam melewati piranti dengan sirkulasi yang mengalir melewati resistor yang ada.

Jika tak begitu perhatikan kejernihan wujud yang konsisten, maka resistor LED BCD adalah pilihan tergampang dan paling simpel untuk kendalikan wujud 7 sesi. Kecerahan wujudnya saat ini bergantung pada berapa banyak sesi yang berpijar serentak.

9.  BCD Output

Skema BCD lebih kerap dipakai untuk menyokong dan menggampangkan dalam menunjukkan cacah dari output PLC ke flaunt. Ini lebih kerap diketahui istilah BCD Output, misalkan pengelolaan nilai pijar 7 sesi dengan decoder 4-bit dalam skema piranti.

Pada 1 kredit 7 sesi akan terwakili dengan kontrol penampilan pada 4-bit statistik digital, jadi lewat 1 word yang isinya 16-bit bisa dipakai untuk mempertunjukkan 4 kredit pada 7 sesi. Inilah yang jadi ciri khas dan unggulan dari skema BCD Output yang dipakai untuk keperluan.

10. BCD Input

Selain terdapat BCD Output, ternyata skema Kode Binary Decimal juga punyai BCD Input. Contoh dari BCD Input ialah memasukkan cacah desimal ke dalam PLC via Thumbwheel Switch. Cacah desimal yang hadir pada thumbwheel akan disimbolkan dengan bentuk biner.

Misalkan selaku contoh penerapannya adalah thumbwheel bisa tampilkan cacah 8 kredit pada bagian terkanan atau terendah sedangkan kredit yang lain ialah nol. Perlu diingat bahwa skema input yang turut masuk input PLC akan dilafal selaku binary decimal, untuk nilainya 8.

11. Multimeter Digital

Penerapan skema BCD adalah berikutnya terdapat multimeter digital yang gunakan kode Binary Decimal selaku skema pirantinya. Dilengkapi via fungsi komunikasi, fungsi tambahan berupa pemindai sederhana dan fungsi output BCD yang menggampangkan siapa pun.

Inilah yang merupakan unggulan dari skema BCD yang diterapkan di multimeter digital dan banyak dipakai oleh orang. Multimeter digital ibarat fungsi scanner sederhana dan selaku wujud fungsi output BCD.

Itulah sejumlah daftar penerapan dan pengaplikasian skema BCD adalah Binary Code Decimal yang banyak dipakai dalam keperluan sehari-hari. Tentunya dengan adanya BCD jadi menggampangkan orang tuk menerapkan skema pencodingan angka desimal.

Leave a Comment