Urutan Proses Pembentukan Urine

Mengetahui urutan proses pembentukan urine adalah suatu perihal yang terbilang penting. Pasalnya, urine memang termasuk zat dari hasil metabolisme yang perlu dibuang. Hal tersebut dikarenakan, jika tetap ditahan, maka akan menumpuk dan menjadi racun bagi tubuh manusia.

Lalu, pada pembuatan urine tentunya akan ada prosedur yang tetap berjalan sesuai dengan urutannya. Terkait hal itu, maka inilah ulasan yang perlu diketahui seputar proses pembuatan urine yang terdapat pada tubuh manusia:

Apa Itu Proses Pembuatan Urine?

Penting diketahui bahwa rangkaian pembuatan urine adalah perihal yang alami bagi tubuh guna membuang toksik. Lalu, nantinya pengeluaran urine ini bisa mengurangi kadar air yang berlebihan, sehingga bisa memelihara tubuh agar tetap berfungsi secara normal.

Adapun hal yang mempengaruhi proses pembentukannya, yaitu banyaknya cairan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, orang-orang perlu selalu memperhatikan larutan yang dikonsumsi oleh tubuhnya supaya tak terlalu berlebihan ataupun kekurangan.

Organ Tubuh yang Terlibat dalam Tahapan Pembuatan Urine

Telah disinggung sebelumnya bahwa urine bisa terbentuk melalui beberapa rangkaian yang wajib berjalan sesuai dengan urutan. Namun, sebelum mengetahui prosesnya, orang-orang juga perlu tahu organ tubuh nan ikut berpartisipasi saat pembuatan urine, yakni:

  • Uretra.
  • Glomerulus.
  • Kidney.
  • Kandung kemih.
  • Bowman capsule
  • Saluran kemih.
  • Tubulus.
  • Ureter.

Rangkaian Pembuatan Urine

Ketika penyusunannya, air seni memang harus melewati rangkaian terlebih dahulu yang wajib berjalan dengan berurut. Terkait hal itu, urutan proses pembentukan urine adalah seperti ini:

Seleksi atau Penyaringan

Perihal awal nan termasuk urutan proses pembentukan urine adalah tahapan filtrasi. Dalam penyaringan ini, organ yang paling berpengaruh pada pembuatan urine, yakni ginjal. Terkait hal itu, ginjal ternyata mempunyai jumlah nephron sebanyak kurang lebih satu juta.

Adapun nephron sendiri ialah zona yang nantinya dijadikan untuk pembuatan urin. Kemudian, darah nantinya akan mengarah ke dalam ginjal untuk melakukan penyaringan. Hal tersebut dijalankan supaya tubuh manusia mampu memusnahkan komponen dari buangan metabolisme nan tak terpakai kembali.

Alhasil, maka massa dan pH darah serta kadar air dapat stabil karena toksik pada bagian dalam manusia telah dibuang. Adapun komponen ginjal yang dijadikan tempat penyaringan bagi penyusunan urine ialah terletak pada badan malphigi.

Di area dalam badan malphigi tersebut terdapat glomerulus yang nantinya dapat menyeleksi asam amino, air, garam, glukosa, dan lainnya. Setelah disaring, limbah tersebut akan melalui bowman capsule. Lalu, nantinya hasil dari tahapan seleksi atau penyaringan ini bernama urine primer.

Penyerapan atau Reabsorpsi

Sesudah melakukan penyeleksian, selanjutnya akan ada tahapan selanjutnya bernama reabsorpsi. Adapun pada tahapan ini, akan ada penyaringan ulang yang dialami sejumlah larutan yang telah melewati filtrasi.

Lalu, pada tahapan ini nantinya cairan diserap di area tubulus kolektivus, nephron proximal, dan distal. Adapun cairan yang diserap tersebut, yakni amino acid, air, glucose, natrium, dan lainnya. Kemudian, semua komponen yang akan diserap tersebut nantinya berjalan di peredaran darah.

Selanjutnya, akan ada proses osmosis untuk mengatur aktivitas cairan dengan konsentrasi besar ke lebih rendah. Kemudian, rangkaian reabsorpsi yang telah berhasil dilakukan nantinya akan menghasilkan urine sekunder.

Kemudian, nutrisi yang mempengaruhi jalannya rangkaian ini, yaitu banyaknya glukosa yang terdapat pada cairan. Hal itu dikarenakan, jika glukosa yang terlarut pada cairan terlalu berlebihan, maka penyerapan akan lebih sulit.

Sekresi atau Augmentasi

Urutan paling akhir pada rangkaian penyusunan urine dalam tubuh manusia, yakni sekresi. Pasalnya, rangkaian ini ialah tempat yang diperlukan bagi komponen untuk melakukan ekskresi di tubulus kontortus distal dan kolektivus.

Pada saat augmentasi tersebut berlangsung, komponen yang mempunyai konsentrasi besar, seperti kalium nantinya akan mengarah ke area tubulus. Selanjutnya, urine akan bergerak ke arah tengah pada bagian ginjal dan masuk ke area ureter.

Adapun tujuan adanya rangkaian ini, yaitu untuk membuat pH yang ada di dalam badan manusia tetap seimbang. Selain itu, proses augmentasi juga mampu menjaga elektrolit darah memiliki kadar nan stabil. Pada rangkaian ini, NaCL, urea, serta air akan mengalami penyerapan kembali.

Namun, perlu diketahui bahwa nantinya urine akan dikumpulkan terlebih dahulu secara sementara di bagian kandung kemih sebelum dilakukan ekskresi. Kemudian, nantinya akan terbentuk urine nan dibuang oleh badan manusia.

Komponen Kandungan Urine

Telah dikatakan sebelumnya bahwa urine tentu akan melewati rangkaian penyusunan mulai dari penyeleksian, absorption, hingga sekresi. Setelah melalui semua tahapan tersebut, maka urine secara normal memiliki kandungan komponen, sebagai berikut:

  • Kreatinin.
  • Urea.
  • Water.
  • Garam.
  • Urochrome.
  • Ammonia.
  • Senyawa dari empedu.

Demikianlah ulasan terkait seluruh tahapan yang dilakukan pada proses penyusunan urin. Terkait perihal tersebut, sudah bisa disimpulkan bahwa urutan proses pembentukan urine adalah mulai penyaringan, absorpsi, hingga augmentasi. Dengan adanya informasi tersebut, maka akan bisa menambah pengetahuan masyarakat.

Leave a Comment