Seperti kita ketahui bahwasanya rantai makanan bermula dari tumbuhan, meskipun terdapat tumbuhan yang hidup di laut, namun sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari permukaan tanah. Maka dari itu tanah menjadi bagian penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Akan tetapi apa yang akan terjadi jika kondisi tanah yang merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sudah mengalami yang namanya Pencemaran Tanah? Makan dari itu kita akan babarkan penjelasan lengkap mengenai pengertian pencemaran tanah, faktor penyebabnya, dampak, contoh, serta cara menanggulanginya.
1. Pengertian Pencemaran Tanah
Zat yang masuk ke dalam tanah tersebut kemudian mengendap dan berubah menjadi zat kimia beracun di tanah. Zat kimia beracun di tanah tersebut selain dapat mencemari air tanah dan udara di sekitarnya, juga dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan.
Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150 tahun 2000 yang membahas Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa, dijelaskan bahwa:
Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Namun, akibat ulah atau bahkan kecerobohan dari manusia itu sendiri, banyak terjadi kerusakan tanah dimana-mana. Bahkan, didalam Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
2. Faktor Penyebab Pencemaran Tanah
Penyebab terjadinya kerusakan tanah dikarenakan komponen bahan pencemar yang masuk kedalam senyawa tanah.
Adapun komponen tersebut antara lain berupa senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, pencemar udara yang larut dalam air hujan, pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri, dan Zat radioaktif yang dihasilkan dari pembangkit listrik.
Pencemaran tanah bisa disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri, dan juga limbah pertanian.
- Limbah domestik, limbah tersebut bisa menyebabkan pencemaran tanah untuk daerah pemukiman padat penduduk, pedagang, pasar dan lain-lain. Untuk kelembagaan misalnya kantor pemerintahan dan swasta, bisa berupa limbah padat dan cair.
- Limbah industri, limbah industri ini dapat menyebabkan pencemaran terhadap tanah. Biasanya limbah ini berasal dari daerah pabrik, Manufaktur, industri kecil, industri perumahan, dan bisa juga dari pabrik raksasa. Limbah industri ini bentuknya bisa berupa limbah padat dan limbah cair.
- Limbah pertanian, pada limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah justru berasal dari sisa-sisa pupuk sintetik. Sekalipun tujuan penyebaran pupuk tersebut bertujuan untuk menyuburkan tanah atau tanaman, namun nyatanya hal itu dapat merusak tanah, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman dan lain sebagainya.
Selain itu, timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik juga dapat mencemari kemurnian tanah karena menghasilkan lindi (air sampah), bau dan estetika.
Di dalam timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida. Adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa menimbulkan pencemaran tanah dan dapat mencemari bio tanah.
3. Dampak Akibat Pencemaran Tanah
Jika kita tidak memperhatikan kemurnian tanah, maka kita akan mendapatkan beberapa dampak, yang tentunya selain merugikan ekosistem juga sangat merugikan bagi manusia.
Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran terhadap tanah. Diantaranya adalah pada kesehatan dan juga pada ekosistem di sekitarnya.
- Dampak kesehatan. Dampak dari pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan yang terkandung, kemudian jalur masuk ke dalam tubuh dan juga kerentanan populasi yang terkena. Selain itu, timbal sangat berbahaya terhadap kesehatan anak-anak, karena timbal dapat menyebabkan kerusakan pada otak, serta kerusakan pada ginjal manusia.
- Dampak bagi Ekosistem. Selain bagi kesehatan, pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem yang ada. Sebab, perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun yang sangat berbahaya, sekalipun pada dosis yang sangat rendah.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan sekitar tanah tersebut.
Akibatnya adalah dapat terjadinya beberapa pemusnahan spesies primer dari rantai makanan. Hal ini dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap predator dari rantai makanan tersebut.
Bahkan, jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan yang terdapat pada rantai makanan dapat menelan bahan kimia asing yang suatu saat terkonsentrasi pada mahluk pada piramida atas.
Selain berdampak pada ekosistem hewan, dampak ini juga akan terasa pada pertanian. Hal ini dikarenakan telah terjadi perubahan metabolisme tanaman, yang efeknya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Dampak ini akan terus berkelanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari efek erosi.
4. Contoh Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah kandungan tanah yang masih alami. Intinya, segala sesuatu yang mengandung zat berbahaya atau beracun dan dapat merusak kandungan kemurnian tanah merupakan pencemaran tanah.
- Pencemaran tanah, biasanya dapat terjadi karena adanya kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau bahkan fasilitas komersial.
- Selain itu, penggunaan pestisida secara berlebihan juga akan berdampak terhadap tanaman.
- Selanjutnya, masuknya air permukaan tanah yang sudah tercemar kemudian masuk ke dalam lapisan tanah atau sub permukaan.
- Akibat terjadinya kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, atau yang mengandung zat kimia, atau bahkan limbah juga dapat merusak kemurnian tanah.
- Air limbah yang berasal dari tempat penimbunan sampah atau limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara secara ilegal (illegal dumping).
5. Cara Penanggulangannya
Penanganan yang harus dilakukan adalah melakukan pencegahan dan penanggulangan. Langkah pencegahan ini tujuan utamanya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap tanah. Namun, jika dirasa sudah tidak dapat melakukan pencegahan, maka yang dapat kita lakukan adalah melakukan pananggulangan.
Semisal contoh adalah mencegah atau mengurangi sampah organik yang dapat membusuk oleh mikroorganisme. Permasalahan sampah ini dapat diatasi dengan cara mengubur sampah kedalam tanah hingga rapat. Kemudian sampah dibiarkan agar terurai dan dapat diolah untuk dijadikan sebagai kompos atau pupuk.
Adapun cara untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas yang timbul pada proses pembusukan sampah, maka dalam proses penguburan sampah harus dilakukan dengan cara membuat susunan tanah berlapis-lapis. Selain bertujuan mengurangi bau busuk, hal tersebut juga dapat mempercepat proses pembusukan.
Selanjutnya, jika sampah-sampah tersebut senyawa organik atau senyawa anorganik yang sifatnya tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme, maka pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara membakar sampah tersebut.
Sampah-sampah yang akan di bakar, dikumpulkan terlebih dahulu pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, supaya tidak mencemari udara di daerah pemukiman.
Namun, jika sampah-sampah tersebut tidak dapat dibakar, maka yang dapat kita lakukan adalah menggiling atau memotong menjadi partikel-partikel kecil. Setelah dipotong, baru kemudian sampah-sampah tersebut dapat dikubur kedalam tanah.
Selanjutnya, jika limbah tersebut merupakan hasil pembuangan industri yang mengandung logam berat dan memiliki dampak akan mencemari tanah, maka sebelum limbah tersebut dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan, perlu dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu.
Jika sampah berasal dari zat radioaktif, maka sebelum dibuang hendaknya disimpan terlebih dahulu atau didiamkan pada sumur, tong besar, atau tangki dalam jangka waktu yang lama, sampai kiranya sampah tersebut tidak berbahaya lagi.
Setelah itu, baru kemudian sampah dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman.
Menggunakan pupuk pestisida secukupnya dan tidak digunakan secara sembarangan, namun hal tersebut dilakukan sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan, hingga dapat merusak kandungan tanah.
Yang terahir adalah usahakan memakai detergen yang mengandung senyawa organik, yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme.